03 November 2016

Install & Konfigurasi DNS Server (Bind9) di Debian

Kali ini saya akan membagikan artikel tentang langkah-langkah installasi & konfigurasi DNS Server di Debian, apa itu DNS Server? bisa di baca di artikel berikut, disini



  • Berikut adalah pengertian Record DNS
    Parameter Keterangan
    A
    record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4)
    AAA
    record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6)
    CNAME
    record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan record DNS seperti aslinya.
    MX
    record atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
    PTR
    record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan record PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut.
    NS
    record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada record NS.
    SOA
    record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
    SRV
    record adalah catatan lokasi secara umum.

  1. Pastikan web servernya sudah terinstall, kalau belum tahu cara installasinya bisa melihat artikel saya berikut ini, disini
  2. Ada 2 cara menginstall aplikasi di linux debian, yaitu Online & Offline
  3. Kali ini saya menginstallnya Online
  4. Pastikan debiannya terkoneksi ke internet
  5. Perhatikan Langkah-langkah berikut dengan cermat
  6. Ketikkan perintah
    apt-get install bind9

  7. Kemudian edit file named.conf.local di direktori /etc/bind/
    nano /etc/bind/named.conf.local
  8. Isi seperti gambar di bawah
    zone "widi.id"{
              type master;
              file "/etc/bind/db.forward";
    };
    
    zone "2.10.100.192.in-addr.arpa"{
              type master;
              file "/etc/bind/db.192";
    };
  9. Kemudian copy file db.local ganti nama menjadi db.forward yang sudah kita buat tadi & db.127 ganti nama menjadi db.192 di direktory /etc/bind/ , berikut adalah printah untuk mengcopy filenya
    cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.forward
    dan
    cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192
  10. Setelah di copy, masuk ke db yang pertama dulu, yaitu db.forward, masuk dengan printah
    nano /etc/bind/db.forward 
  11. Rubah localhost dengan domain yang mau kita buat contoh : widi.id, kemudian masukkan IP debiannya, save dengan cara menekan ctrl x +  y lalu enter
  12. Kemudian masuk ke file yang kedua rubah seperti yang tadi,
    nano /etc/bind/db.192

  13. Lalu uji di debiannya apakah sudah berhasil konfigurasi DNS Server kita tadi, ketikkan perintah berikut :
    w3m widi.id

  14. Lalu tambahkan sedikit konfigurasi di sisi Mikrotik, masuk IP --> DNS --> Isi Servers Dengan IP debian kita
    ip dns set servers=192.100.10.2

  15. Kemudian kita uji ke client
  16. Sekian artikel dari saya kali ini, Semogga bermanfaat

Install Web Server (Apache & PHP) di Debian

Artikel saya kali ini tentang Install web server di debian, apa itu web server? bisa di baca disini, oke mari kita masuk ke langkah-langkah installasi webservernya :

  1. Langkah pertama pastikan debian kita sudah terinstall, dan pastikan lancar juga. ohh iya kali ini saya menggunakan Debian 8
  2. Kalau belum tahu cara install debian bisa di lihat di artikel saya yang lain, disini
  3. Ada dua langkah-langkah installasi Web Server di debian, yaitu dengan cara Offline dan Online
  4. Kali ini saya menggunakan cara yang online, dan membutuhkan Repository online juga
  5. Pertama pastikan debiannya terkoneksi ke internet
  6. Kemudian ketikkan printah
    apt-get install apache2 php5
  7. Kalau sudah cek di komputer client apakah web server kita sudah terinstall apa belum.

  8. Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat 

Konfigurasi DNS Resolv

Apa itu DNS? DNS merupakan kependekan dari Domain Name System atau ada yang menyebut Domain Name Service (sama saja). DNS adalah sebuah sistem yang menerjemahkan alamat domain (ex: pintarkomputer.com) menjadi IP address.

Antara Nama Domain dan IP Address


Seperti yang saya tulis diatas, DNS merupakan sistem yang bisa menerjemahkan nama domain menjadi IP address. Contohnya seperti gambar di atas, saya bisa mengetahui alamat IP dari surabaya.go.id menggunakan tools nslookuo, dimana tools ini sendiri merupakan tools diagnotics untuk DNS.

Tutorial kali ini adalah Konfigurasi DNS server pada Linux Debian


  1. Langkah pertama login sebagai root/administator dulu, kemudian ketikan printah
    nano /etc/resolv.conf
  2. Kemudian isi  nameserver (bisa gateway,dns local atau non local) contoh kali ini saya menggunakan DNS telkom saja 
    nameserver 202.134.0.155
    nameserver 202.134.1.10
  3. Untuk mengetahui DNS server local sama non local bisa klik link berikut
    http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Daftar_DNS_Server_Bagi_Pengguna_Indonesia
  4. Setelah itu restart Networknya
    /etc/init.d/networking restart
    atau
    service networking restart
  5. Semogga bermanfaat

19 October 2016

Sistem operasi jaringan

Sistem operasi jaringan  adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTPService, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.

1.   Menyediakan fungsi khusus untuk :
    • Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
    • Mengelola sumber daya jaringan
    • Menyediakan layanan
    • Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
2.   Sistem operasi oleh jaringan client/server yang umum digunakan: Windows NT Server family (Windows Server 2000 dan 2003), Novel NetWare, dan Unix/Linux
3.   Windows 98, Windows 2000 professional Windows XP profossional, dan Windows NT Workstation tidak digunakan oleh server, tetapi dapat digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan, seperti dapat mengakses file dan printer

Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
    • Microsoft MS-NET
    • Microsoft LAN Manager
    • Novell NetWare
    • Microsoft Windows NT Server
    • GNU/Linux
    • Banyan VINES

Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris

Jenis - Jenis Sistem Operasi Jaringan

1.   LINUX
    • SO jaringan berbasis Linux merupakan SO yang free dan aman dari virus
    • Banyak sekali distribusi dari SO jaringan berbasis Linux 
    • Linux mempunya 2 jenis SO, yaitu SO berbasis Server dan Dekstop

2.   UNIX
    • Multiuser dan multitasking operating system
    • Dibuat di Bell Laboratories awal tahun 1970an
    • Tidak user friendly
    • Dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang disimpan di komputer yang menggunakan sistem operasi LINUX
    • Trademark dari UNIX sekarang dipegang oleh the Open Group.
3.   Novell Netware
    • Dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating system
    • Dibuat oleh Novell, Inc.
    • Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun 1990-an
    • Konsep: pembagian disk space dan printer
Pengembangan
    •  File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan di server
    • Caching: meng-caching file yang sedang aktif
    • Netware Core Protocol (NTP) lebih efektif: tidak perlu ada acknewledgement untuk setiap permintaan atau data yang dikirim
    • Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web, email, database, TCP/IP, IPX, dll.
4.   OS/2
    • 32-bit operating system yang dibuat IBM dan Microsoft, tetapi sekarang dikelola hanya oleh IBM
    • Mirip seperti windows tetapi mempuyai feature yang dimiliki oleh Linux dan Xenix
    • Pengguna akan dihentikan diakhir tahun 2006
    • IBM menggunakan Linux dan keluarga Windows
5.   Windows NT
    • Dibuat oleh Microsoft sbagai kelanjutan dari OS/2 versi mereka
    • Versi dan keluarga Windows NT:
1.  Windows NT 3.51
2.  Windows 2000 (NT 5.0)
3.  Windows 2000 Professional (workstation version)
4.  Windows 2000 Server
5.  Windows 2000 Advanced Server
6.  Windows 2000 Datacenter Server
7.  Windows Server 2003
8.  Windows XP

09 October 2016

10 September 2016

Macam - Macam Topologi Jaringan

Pengertian topologi jaringan komputer adalah suatu cara atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi. Dan setiap macam topologi jaringan komputer akan berbeda dari segi kecepatan pengiriman data, biaya pembuatan, serta kemudahan dalam proses maintenance nya. Dan juga setiap jenis topologi jaringan komputer memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. ada banyak macam topologi seperti topologi ring, star, bus, mesh, dan tree yang akan dibahas di blog belajar komputer ini.

Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi Ring
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address dia.
topologi jaringan komputer
  • Kelebihan dari topologi jaringan komputer ring adalah pada kemudahan dalam proses pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel lan yang sedikit sehingga akan menghemat biaya.
  • Kekurangan paling fatal dari topologi ini adalah, jika salah satu komputer ataupun kabel nya bermasalah, maka pengiriman data akan terganggu bahkan error.

    2. Topologi Bus
    Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan  menggunakan cuma satu kabel coaxial dan setiap komputer terhubung ke kabel menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator.
    topologi jaringan komputer
    • Kelebihan dari bus hampir sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak banyak dan menghemat biaya pemasangan.
    • Kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah pada satu komputer bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan untuk topologi ini sangat sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya antrian data, dan jika jaraknya terlalu jauh harus menggunakan repeater.

    3. Topologi Star
    Topologi ini membentuk seperti bintang karena semua komputer di hubungkan ke sebuah hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu lintas data, jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4, data akan dikirim ke switch dan langsung di kirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lain.Topologi jaringan komputer inilah yang paling banyak digunakan sekarang karena kelebihannya lebih banyak.


    • Kelebihan topologi ini adalah sangat mudah mendeteksi komputer mana yang mengalami gangguan, mudah untuk melakukan penambahan atau pengurangan komputer tanpa mengganggu yang lain, serta tingkat keamanan sebuah data lebih tinggi, .
    • Kekurangannya topologi jaringan komputer ini adalah, memerlukan biaya yang tinggi untuk pemasangan, karena membutuhkan kabel yang banyak serta switch/hub, dan kestabilan jaringan sangat tergantung pada terminal pusat, sehingga jika switch/hub mengalami gangguan, maka seluruh jaringan akan terganggu.
    4. Topologi Mesh
    Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringannya menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung mencapai komputer tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.
    pengertian topologi jaringan komputer
    • Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.
    • Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses installasi sangat rumit

     5. Topologi Tree
    Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah.
    macam jenis topologi jaringan komputer
    • Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
    • Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga.
    Masih ada lagi topologi yang belum saya bahas di atas, tetapi inilah beberapa topologi yang sering digunakan, pilihlah topologi yang sesuai dengan kebutuhan anda dan semoga artikel ini membantu anda, sampai jumpa. 

    Pengertian Routing static

    Routing static


    Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.

    Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: 

    • jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan 
    • pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan 
    • biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil 

    Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:

    • Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan 
    • Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing 
    • Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan. 

    Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni: 

    • Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan 
    • Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP 
    • Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

    Keuntungan & Kerugian


    Keuntungan menggunakan Routing static : 
    • Meringankan kinerja processor router 
    • Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket 
    • Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis 
    • Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik 
    Kerugian Menggunakan routing static :
    • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan 
    • Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil  
    • Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
    • Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

    Pengertian Bridge

    Bridge


    Pembahasan tentang pengertian bridge dan fungsinya serta cara kerjanya, secara lengkap dapat kamu baca di artikel ini.

    1. Penjelasan tentang bridge Bridge

      adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama. Alat ini bekerja pada data Link layer model OSI (Open System Interconnection), Karena itu bridge bisa menyambungkan jaringan komputer yang memakai metode transmisi atau medium access control yang tidak sama atau berbeda. Bridge juga adalah alat yang bisa mempelajari alamat link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya dan juga mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.
    2. Berikut ini Fungsi Bridge

       Adapun fungsi dari bridge diantaranya sebagai berikut di bawah ini: 
        • Bridge dapat berfungsi menghubungkan 2 buah jaringan komputer LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu jaringan LAN yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
        • Bridge juga dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda. 
        • Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang luas, hal seperti ini sering dinamakan dengan istilah“Bridge-Router”. Lalu bridge juga dapat men-copy frame data yaitu dari suatu jaringan yang lain, dengan alasan jaringan itu masih terhubung. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari bridge.

    3. Dan inilah prinsip atau cara kerja bridge

      Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap titik atau node yang terdapat pada masing-masing segmen jaringan komputer, dan hanya dapat memperbolehkan lalulintas data yang memang dibutuhkan melintasi bridge. Saat menerima sebuah paket data, bridge akan menentukan segmen tujuan dan juga sumbernya. Kalau segmennya sama, paket data akan di tolak dan kalau segmennya tidak sama atau berbeda paket-paket data akan di teruskan ke segmen yang dituju. Dengan begitu bridge dapat mencegah pesan rusak supaya tidak menyebar keluar dari satu segmen. Baca juga penjelasan: Pengertian LAN card dan fungsinya pada komputer.

      Bridge merupakan alat yang bekerja pada physical layer dan data link layer, sehingga dapat mempengaruhi untuk kerja jaringan LAN jika sering terjadi komunikasi yang berbeda di jaringan LAN yang tidak sama atau berbeda yang terhubung oleh bridge. Itulah prinsip atau cara kerja dari bridge.

      Demikian artikel yang membahas tentang pengertian bridge, jika terdapat kekurangan atau kesalahan, lengkapi atau perbaiki saja sendiri. Semoga artikel ini dapat bermanfaat banyak…

    Pengertian Switch

    Switch


    Dibawah ini akan kami bahas mengenai Pengertian Switch dan Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer. Pada pembelajaran sebelumnya kita telah membahas tentang Pengertian HUB dan Fungsinya. Seperti yang kita tahu bahwa kelemahan dari HUB adalah tidak dapat mengetaui sumber dan penerima data, yaitu jika ada data yang masuk data tersebut langsung di broadcast kesemua device atau komputer yang terpasang pada port HUB tersebut. Hal ini akan berbeda dengan yang namanya Switch.

    Pengertian SWITCH ? 

    Switch adalah suatu perangkat atau Device yang berfungsi sebagai pengatur dan pembagi sinyal data dari suatu komputer ke komputer lainnya yang terhubung pada perangkat tersebut, fungsi tersebut sama dengan fungsi HUB yang menjadi perbedaan adalah switch bisa melakukan pengaturan berupa proses filter paket data. Biasanya masing-masing port pada switch bisa disetting sehingga bisa ditentukan port mana saja yang bisa saling terhubung. Switch beroperasi pada layer dua (Data Link Layer) dari OSI model.

    Seperti halnya HUB, switch memiliki banyak port yang digunakan menghubungkan komputer. Banyaknya port yang terdapat pada Switch pun bermacam-macam, 8 port, 16 port, 24 port dan seterusnya. Switch disajikan untuk Eternet komputer, masing-masing dari port yang terdapat pada switch dimungkinkan untuk diatur support speed & duflex atau support kecepatan ethernetnya, misalnya saja kecepatan 10 Mbps, 100Mbps, 1000MBps atau bisa juga disetting auto. Kemampuan Switch untuk melewatkan data ke hanya device yang dituju bisa menghemat bandwidht jaringan juga paket data yang melewati Switch akan lebih terjaga keamanannya ketimbang yang dilewatkan melalui HUB.

    Kelebihan Switch dibandingkan HUB Switch disebut juga HUB yang pintar dimana kerja Swicth tidak hanya mengirim atau menerima sinyal, tetapi juga memproses informasi pada layer data link. Informasi yang dicek berupa mac Address dari setiap komputer dan perangkat yang tersambung. Switch menggunakan sistem seleksi terhadap semua pernagkat atau komputer yang terhubung dengan dirinya. yang diseleksi oleh switch berupa MAC Address dari komputer atau perangkat jaringan yang terhubung. Karena switch menyeleksi terlebih dahulu mac address mana yang menjadi tujuan, maka hal ini membuatnya mengirimkan data lebih cepat. Tidak seperti hub yang mengirim sinyal secara menyebar/menyeluruh, tidak peduli perangkat mana yang menjadi tujuan data tersebut.

    Dengan data diatas, sangat wajar yah, jika HUB mulai ditinggalkan oleh pengguna jaringan komputer dan Harga Switch sendiri pasti lebih mahal diandingkan dengna HUB

    Pengertian DHCP

    Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
    DHCP didefinisikan dalam RFC 2123 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).

    Cara Kerja

    Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
    • DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT ServerWindows 2000 ServerWindows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
    • DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT WorkstationWindows 2000 ProfessionalWindows XPWindows VistaWindows 7Windows 8 atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
    DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
    DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
    1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
    2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
    3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
    4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokolTCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
    Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
    Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karenaprotokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
    Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
    Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

    DHCP Scope

    DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

    DHCP Lease

    DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

    DHCP Options

    DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
    Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
    Nomor DHCP OptionNama DHCP OptionApa yang dikonfigurasikannya
    003RouterMengonfigurasikan gateway baku dalam konfigurasi alamat IP. Default gateway merujuk kepada alamat router.
    006DNS ServersMengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server
    015DNS Domain NameMengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi "induk" dari DNS Server yang bersangkutan.
    044NetBIOS over TCP/IP Name ServerMengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server
    046NetBIOS over TCP/IP Node TypeMengonfigurasikan cara yang digunakan oleh klien untuk melakukan resolusi nama NetBIOS.
    047NetBIOS over TCP/IP Scope haMembatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.

    Pengertian Routing

    Pengertian Routing

    Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

    Konsep dasar routing
    Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
    • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
    • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
    Jenis Konfigurasi Routing
    1. Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
    2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
    3. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.

    Pengertian ARP

    Pengertian ARP (Adress Resolution Protocol)



    Suatu data biasanya dikirim melalui ethernet card 
    pada jaringan lokal. Supaya bisa saling berkomunikasi, ethernet card menggunakan MAC Address yang besarnya 48 bit, dan setiap ethernet card memiliki MAC Address yang berbeda. Pada saat hendak mengirimkan data ke komputerdengan IP tertentu, suatu host pada jaringan ethernet perlu mengetahui, diatas ethernet address yang manakah tempat IP tsb terletak. Untuk keperluan pemetaan IP address dengan ethernet address ini, digunakan protokolARP (Address Resolution Protocol).

    ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang ingin diketahui alamat ethernetnya ke alamat broadcast ethernet, dan semua ethernet card akan mendengar paket ini. Host yang merasa memiliki IP address ini akan membalas paket tsb. dengan memgirimkan paket yang berisi pasangan IP address dan ethternet address. Untuk menghindari seringnya permintaan seperti ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache) untuk sementara waktu.

    Cara kerja ARP dapat diibaratkan sebagai berikut :
    • Suatu host dengan IP address A mengirim paket ke host dengan  IP address B pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP address B.
    • Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini berisi pertannyaan : "Siapakah pemilik IP address B dan berapakah MAC Addressnya? ". Dalam paket ini juga disertakan IP address A beserta MAC Addressnya.
    • Setiap host di jaringan lokal menerima request tersebut dan memeriksa IP address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut bukan untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut.
    • Host dengan IP address B yang mendengar request tersebut akan mengirim IP address beserta MAC Address ya ke host penanya.
    Sumber : http://www.transiskom.com/2012/10/pengertian-arp-adress-resolution.html