10 September 2016

Pengertian Routing static

Routing static


Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.

Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: 

  • jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan 
  • pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan 
  • biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil 

Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:

  • Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan 
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing 
  • Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan. 

Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni: 

  • Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan 
  • Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP 
  • Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan & Kerugian


Keuntungan menggunakan Routing static : 
  • Meringankan kinerja processor router 
  • Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket 
  • Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis 
  • Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik 
Kerugian Menggunakan routing static :
  • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan 
  • Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil  
  • Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  • Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

0 comments:

Post a Comment